Berita

PPDB Online

Kontak

Alamat :

Jl. Ahmad Yani No. 35 Putussibau

Telepon :

081254844983

Email :

smpkaryabudi21@gmail.com

Website :

http://smpkaryabudiputussibau.sch.id

Media Sosial :

Pengumuman UN

Banner

Kita Berbeda Tetapi Tetap Satu


Sebuah Cerpen hasil kegiatan P5 di SMP Karya Budi Putussibau

Oleh: Benedikta Deanata, Kelas VIII B


Pagi yang begitu cerah, sejuk dan tampak indah di mata, hati terasa senang dan gembira. Karena hari ini adalah hari pertama Aurora masuk ke sekolah barunya, entah apa yang terpikir didalam hati Aurora, rasa gelisah datang menghantui Aurora. Bagaimana tidak gelisah, Aurora dilahirkan dari keluarga yang beragama Kristen Katolik, sedangkan Aurora akan sekolah di tempat yang mayoritas beragama Islam.

"Apakah aku bisa berteman dengan mereka?" Aurora berbicara di dalam hati, tak lama kemudian terdengar suara panggilan dari sang ibu dengan nada yang keras!

"Aurora!!" panggil ibu

Aurora pun segera menghampiri ibunya, "Ada apa Ibu" ucap Aurora dengan wajah yang kurang semangat.

"Aurora, ayo kita berangkat, pak Dodi sudah nungguin tuh didepan" ucap ibu Aurora sambil menatap wajah Aurora. Pak Dodi adalah supir pribadi keluarga Aurora.

Aurora dan ibunya pun berangkat bersama pak Dodi menggunakan mobil. Ditengah perjalanan mereka dikejutkan dengan kejadian yang membuat mereka takjub dan bangga. Ada banyak Orang dengan latar belakang agama yang berbeda-beda bersama-sama menolong korban yang terkena musibah kebakaran. Mereka tampak antusias dan bersemangat dalam menolong korban kebakaran tersebut, dengan peci dan baju koko sebagai ciri khas orang yang beragama Islam, dan kalung salib yang melekat di dada sebagai ciri khas orang yang beragama Kristen.

Aurora tidak membayangkan bahwa mereka sangat hidup rukun dan damai dalam sebuah perbedaan, serta saling bekerja sama untuk menyelesaikan suatu masalah.

"Ternyata perbedaan bukanlah sesuatu alasan bagi mereka untuk saling tolong-menolong dalam keadaan susah maupun senang, semoga teman ku disekolah seperti itu" ujar Aurora dalam hati.

Tak terasa mobil yang mereka tumpangi telah sampai di sekolah, kemudian Aurora dan ibunya turun dari mobil dan langsung menuju kantor penerimaan siswa baru SMA Al-Azhar. Aurora pun terkejut melihat pemandangan yang sangat asing baginya. Ia melihat para siswa siswi SMA Al-Azhar mayoritas menggunakan kerudung (jilbab) dan peci.

"Apakah mereka bisa menerima ku?" ucap Aurora dalam hati sambil melamun.

"Aurora, kenapa kamu melamun" ucap sang ibu sambil kebinggungan.

"Ngak kok bu" jawab Aurora sambil tersenyum kecil.

Kemudian Aurora pun menuju ke kelas, kebetulan Aurora masuk ke kelas  XA karena nilai Aurora yang cukup tinggi di atas siswa lain. Aurora lalu berjalan menuju kelas bersama pak Ilham. Pak Ilham adalah guru sekaligus wali kelas Xa SMA Al-Azhar. Setelah Aurora masuk ke dalam kelas bersama pak Ilham Ibu Aurora langsung pulang karena ada urusan yang harus segera ia selesaikan.

Setelah sampai di kelas, Pak Ilham memberitahukan bahwa di kelasnya kedatangan murid baru. Pak Ilham pun mempersilahkan Aurora untuk memperkenalkan dirinya. Dengan rasa malu, Aurora pun memperkenalkan dirinya

"Perkenalkan nama saya: Aurora Evren Nauren

Tanggal lahir saya, 29 November 2007 dan saya asli orang Jakarta

Agama saya........”

Aurora terdiam sejenak sambil menarik napas yang Panjang.

"Kristen" ucap Aurora sambil menundukan kepala.

Dengan seketika seisi kelas pun terdiam. Setelah memperkenalkan dirinya, Aurora dipersilahkan untuk duduk oleh pak Ilham. Aurora langsung menuju tempat duduknya. Kemudian pak Ilham menyampaikan sebuah pesan kepada murinya:

"Jangan jadikan sebuah perbedaan sebagai tembok besar untuk menghalangi kita dalam membangun sebuah persatuan". Ucap Pak Ilham dengan wajah yang tersenyum serius.

Setelah Pak Ilham berpesan kepada murid-muridnya, Pak Ilham pun pamit dan langsung meninggalkan kelas.

"Hai Aurora" panggil teman barunya dengan wajah yang tersenyum.

" Iya Kenapa?" ucap Aurora dengan wajah yang masih merasa asing.

"Sekarang mata pelajaran nya Mtk" ucap teman nya sambil tersenyum melihat kea rah Aurora.

"Ohh iya, terima kasih ya sudah memberitahu saya" ucap Aurora sambil tersenyum kecil.

"Ohh iya, siapa namamu" ucap Aurora sambil tersenyum.

"Namaku Angga" ucap Angga teman barunya sambil yersenyum kecil.

Tak lama kemudian, Bu Guru Matematika pun datang dan menyapa mereka, sambil bertanya : "Kamu murid baru?" ucapnya kepada Aurora lalu tersenyum.

"Iya bu" jawab Aurora dengan gugup.

"Ohh, nama kamu siapa? “tanya bu guru "Aurora Bu" jawab Aurora dengan tersenyum. Kemudian Bu Guru memperkenalkan dirinya kepada Aurora

"Perkenalkan nama saya Bu Dwi, saya guru mata pelajaran Matematika" ucap Bu Dwi dengan wajah yang tersenyum melihat kearah Aurora.

Setelah memperkenalkan dirinya Bu Dwi melanjutkan untuk menjelaskan mata pelajaran nya. Tak terasa dua mata pelajaran telah dilalui, bel istirahat pun berbunyi. Aurora dan murid-murid lainnya pun keluar kelas. Aurora dipanggil oleh Angga teman barunya

"Aurora kamu mau kemana?" tanya Angga sambil menatap Aurora.

"Aku mau ke kantin" jawab Aurora dengan wajah yang masih malu-malu.

"Kita ke kantin bareng yuk" ajak Angga sambil tersenyum.

"Apa kamu nggak malu ke kantin bareng aku?" ucap Aurora dengan wajah yang malu.

"Kenapa mesti malu? toh Islam mengajarkan agar kita selalu hidup rukun, kenapa harus malu?" ucap Angga meyakinkan Aurora.

Aurora pun terdiam. “ahh sudahlah tidak usah dipikirkan” Ucap Aurora dala hati. Akhirnya mereka pun pergi menuju kantin. Tak sengaja ditengah perjalanan ke kantin, Aurora bersenggolan dengan seseorang.

Praaaaaaaakkkkk……....

Buku orang yang Aurora tabrak pun terjatuh. Dengan spontan Aurora membereskan bukunya dan orang yang Aurora tabrak pun turut membereskan bukunya. Aurora terkejut karena ia menabrak seorang kakak kelas. Dengan rasa bersalah Aurora pun memberikan bukunya sambil berkata "Maaf kak, aku tidak sengaja" ucap Aurora sambil tertunduk malu.

Perempuan itu hanya tersenyum sambil berkata "Iya ngak apa-apa, lain kali hati-hati ya". Kemudian ia pun pergi. Sesampainya di kantin Aurora dan Angga menyantap makanan yang mereka pesan. Aurora menikmati makanannya sambil memikirkan kakak kelas yang ia tabrak tadi.

"Darr…..." ucap Angga mengagetkan Aurora.

"Kamu kenapa?" Tanya angga dengan wajah penasaran.

"Ngak ada apa-apa kok" ucap Aurora dengan wajah yang kesal.

Setelah selesai makan, mereka memutuskan untuk kembali namun Angga meminta izin kepada Aurora untuk pergi sebentar.

"Hei Aurora aku pergi sebentar ya" ucap Angga sambil tersenyum.

"Yaudah deh Ngak apa-apa" ucap Aurora dengan wajah yang sedikit kesal.

Aurora pun akhirnya menuju ke kelas sendirian, walaupun dalam hati nya yang masih kesal.

“Yah gapapa lah aku berangkat ke kelas sendirian,mungkin ia sedang di toilet” ucap Aurora dalam hati. Tak sengaja ketika Aurora hendak ke kelasnya, Aurora melihat sepatu Angga yang berada di rak sepatu Mushola. Kebetulan kelas mereka tidak terlalu jauh dengan Mushola.

"Lebih baik aku bareng aja sama Angga" ucap Aurora dalam hati. Saat Aurora sedang menunggu Angga selesai beribadah, ia melihat ada seorang anak yang baru keluar dari perpustakaan, anak itu terlihat kesusahan karena buku yang ia bawa sangat banyak. Aurora pun menghampiri anak itu dan menawarkan bantuan

"Aku bantu ya" ucap Aurora ke anak itu sambil tersenyum.

"Ohh iya, terimakasih" ucap anak itu sambil tersenyum.

"Kayaknya aku ga pernah liat kamu deh sebelumnya" ucap anak itu dengan wajah yang kebinggungan.

"Siapa namamu" ucap anak itu.

"Iya, aku anak pindahan baru disekolah ini" jawab Aurora sambil tersenyum.

"Namaku Aurora, kalau kamu?" ucap Aurora.

"Salam kenal ya Aurora, namaku Aulia" kata Aulia tersenyum ramah.

"Salam kenal juga Aulia" ucap Aurora sambil tersenyum.

Mereka akhirnya sampai ke tempat tujuannya, Aurora dan Aulia meletakkan buku yang ia bawa sebelumnya dimeja guru.

"Terimakasih ya Aurora" ucap Aulia sambil tersenyun lebar.

"Sama-sama Aulia" ucap Aurora sambil tersenyum.

Setelah itu Aurora kembali ketempat Angga, ternyata Angga sudah selesai menjalankan ibadahnya.

"Sudah selesai ngga?" tanya Aurora kepada Angga.

"Sudah nih, kamu darimana?" ucap Angga dengan wajah yang binggung.

"Aku tadi bantuin Aulia, dia kelihatan kesusahan pas bawa buku tadi jadi ya saya bantu deh" ucap Aurora dengan wajah yang ceria.

"Ohh iya, yuk kita ke kelas" ucap Angga.

"Yukkk" ucap Aurora sambil tersenyum.

Mereka kembali ke kelas dan memulai pembelajaran nya, pada saat dikelas mereka mempelajari pelajaran Mtk. Ada salah satu murid yang tidak paham materi MTK,lalu Aurora pun menghampirinya. Ternyata anak tersebut adalah Azizah, tetangganya Aurora. Aurora membantu Azizah, akhirnya Azizah mengerti tentang materi tersebut.

Setelah dua jam pembelajaran mereka pun akan pulang, sebelum mereka pulang guru memberi muridnya Pr kelompok. Azizah memutuskan untuk mengerjakan nya bersama Aurora, Aurora pun setuju dengan penawaran Azizah.

"Aurora, nanti kerjain pr nya dirumah aku atau dirumah kamu?" tanya Azizah dengan serius.

"Dirumah kamu aja Aulia" jawab Aurora sambil tersenyum.

"Ohh yaudah, nanti jam 14:30 ya" ucap Azizah sambil tersenyum.

Bel pulang pun berbunyi, murid-murid bergegas mengemas barang-barang mereka dan pulang. Aurora yang melihat pak Dodi diluar gerbang langsung menemui pak Dodi. Setelah itu mereka pun pulang ke rumah.

Sesampainya dirumah Aurora bersiap untuk pergi ke rumah Aulia untuk mengerjakan tugas yang diberikan gurunya, saat sudah sampai dirumah Aulia mereka pun memulai mengerjakan tugas yang diberikan gurunya, tetapi tak lama kemudian Aulia meminta izin kepada Aurora.

"Aurora, aku Sholat dulu sebentar ya" ucap Aulia sambil tersenyum.

"Hah? kok gitu sih tugasnya kan mau dikumpulin besok" ucap Aurora dengan nada yang kesal.

"Iya tau, tapi kan aku mau Sholat sebentar" ucap Aulia dengan melantangkan suara nya.

Tak lama kemudian ibu Aulia pun dating menghampiri Aulia dan Aurora.

"Aulia, kok malah berantem kamu ngak sholat?" ucap ibu Aulia sambil tersenyum. Setelah itu ibu Aulia pun memanggil Aurora dan Aulia.

"Aulia, Aurora sini sebentar" panggil ibu Aulia dengan serius.

"Aurora, di dunia ini ada banyak sekali agama, kamu harus menghargai dan menghormati agama yang lainnya karena tidak semua cara berdoa sama seperti agamamu" ucap ibu Aulia sambil mengelus rambut Aurora.

Aurora yang mendengarnya pun menundukkan kepalanya ia merasa bersalah dan meminta maaf.

"Maaf ya Aulia, maaf ya tante aku ga bermaksud buat ngelarang Aulia Sholat tapi aku khawatir kalau tugasnya gabisa dikumpulin besok" ucap Aurora dengan rasa bersalah.

"Iya, Aulia kan Sholatnya ga lama, jadi kalian masih sempat ngelanjutin nya setelah Aulia  selesai Sholat" ucap ibu Aulia sambil tersenyum.

Akhirnya Aulia pun sholat, setelah itu mereka melanjutkan tugas yang diberikan gurunya, Aurora meminta maaf  kepada Aulia.

"Sekali lagi maaf ya Aulia, aku ngak bermaksud sama sekali" ucap Aurora sedikit menundukkan kepalanya.

"Iya Aurora, lain kali kamu harus menghargai agama lain, karena di Indonesia memiliki banyak sekali agama yang berbeda-beda" ucap Aulia tersenyum.

"Iya Aulia" ucap Aurora tersenyum kecil.

Setelah kejadian itu akhirnya Aurora dan Aulia menjadi sahabat yang baik.

 

TAMAT