Berita

PPDB Online

Kontak

Alamat :

Jl. Ahmad Yani No. 35 Putussibau

Telepon :

081254844983

Email :

smpkaryabudi21@gmail.com

Website :

http://smpkaryabudiputussibau.sch.id

Media Sosial :

Pengumuman UN

Banner

Mengatasi Bully; Kisah Valen

(Angelina Evelyn, Kelas VIII C)

 

Seorang anak SMP bernama Valene. Dia berusia 13 tahun. Dia adalah anak yang ceria, baik hati, dan suka menolong. Sayangnya, dia sering dibully di sekolahnya karena faktor fisik, dan tidak ada yang mau berteman dengannya. Tetapi Valene memiliki dua orang teman bernama Leni dan Veni. Mereka berdua juga memiliki kekurangan. Mereka sekolah di SMP Negeri 05 Jakarta. Valene juga sangat pintar dalam pelajaran matematika dan selalu dipuji oleh guru. Namun, ada satu orang yang sangat dibenci oleh Valene, yaitu Dila.

Pada hari Sabtu, adalah hari terburuk bagi Valene. Dia dibully habis-habisan oleh Dila. Kejadiannya, Valene melihat Dila terjatuh di tangga. Mereka saling merasa kasihan. Valene mencoba mengangkat Dila meskipun kakinya sakit. Kemudian, tanpa berpikir panjang, Dila langsung mendorong Valene dan dia terjatuh karena tergelincir. Sementara itu, Leni dan Veni sedang mencari Valene karena biasanya dia mendatangi mereka berdua untuk pergi ke kantin bersama. Saat mereka turun tangga dan melihat Valene dikerumuni oleh geng Dila dan dibully habis-habisan, Leni sangat marah kepada Dila dan berkata, "Dila… Cukup!!! Tidak sepantasnya kamu memperlakukan Valene seperti ini." Leni dan Veni bergegas menolong Valene yang sudah terbaring lemas di lantai. Tanpa rasa bersalah, Dila tidak meminta maaf malah tertawa. Setelah menolong Valene, mereka langsung melapor ke guru.

Tidak lama kemudian, Dila dipanggil ke ruang guru dan dimintai keterangan tentang kejadian tadi. Dila membalikkan fakta, dia mengatakan, "Pak, saya yang didorong oleh Valene sampai saya jatuh dari tangga," sambil memasang wajah sedih. Tidak lama setelah itu, Valene dipanggil ke kantor untuk dimintai keterangan. Valene datang bersama Leni dan Veni. Valene bercerita tentang kejadian yang sebenarnya. Di tengah cerita Valene, Dila memotong pembicaraannya dan menuduh bahwa yang diceritakan Valene itu bohong. Mendengar itu, Veni dan Leni langsung mengatakan, "yang dikatakan Dila itu salah, Pak. Kami berdua yang melihat langsung Valene di-bully oleh Dila dan gengnya. Jika Bapak tidak percaya, Bapak bisa cek CCTV untuk membuktikan kejadian yang sebenarnya.” Dila yang bersalah, Pak.

Dila diminta untuk meminta maaf, jika tidak orang tuanya akan dipanggil. Tidak lama setelah itu, lonceng berbunyi dan guru mengadakan rapat dadakan. Anak murid disuruh pulang lebih awal. Karena pulang lebih awal, Dila meminta maaf keesokan harinya. Keesokan harinya, Dila mendatangi Valene untuk meminta maaf atas kejadian sebelumnya. Mereka bertemu di kantin dan Valene memaafkannya dengan wajah yang ceria. Karena dia menganggap bahwa manusia bisa berubah.

Valene pun bertanya kepada ayahnya, "Yah, kenapa aku berbeda dengan yang lain?" Ayah pun menjawab, "Maaf ya nak, ayah belum bisa menjagamu dengan baik. Jadi kejadiannya itu pada tahun 2013. Ayah, ibu, dan kamu pulang kampung. Dan di perjalanan, ayah tiba-tiba mengantuk, ayah lupa membeli kopi sebelum berangkat. Mobil-mobil juga dalam keadaan laju. Setelah beberapa menit, tiba-tiba ada truk dari arah yang berlawanan mengalami rem blong. Beberapa saat kemudian terjadilah tabrakan. Pada saat itu, kakimu tertimpa mobil, sedangkan ayah dan ibu pingsan di dalam mobil dan langsung ditarik ke rumah sakit oleh warga. Pada saat di rumah sakit, kita semua langsung dibawa ke ruang ICU. Puji Tuhan, beberapa saat kemudian ayah dan ibu sudah sadar."

Sementara itu, Valene belum keluar dari ruangan ICU. Ibu dan ayah terus berdoa untuk keselamatan Valene. Perasaan cemas dan panik bahkan ibu Valene hampir pingsan. Setelah sekitar 30 menit, dokter keluar dari ruangan dan berkata, "Maaf Bapak-Ibu, kaki Valene patah akibat tertimpa sesuatu yang besar. Kami menyarankan bahwa Valene lebih baik menggunakan kaki palsu daripada dia menggunakan kursi roda." Ayah dan ibu Valene menjawab, "Iya, pakai saja Pak, demi kebaikan Valene." Valene berkata, "Oh, gitu ya ayah."

Sekarang, Dila dan gengnya sudah berubah. Mereka mau berteman dengan aku akibat dari kejadian kemarin. Dila sadar bahwa perbuatannya itu tidak baik.

The End.

“Semua manusia itu sama. Jangan melihat orang dari luar saja,

tetapi lihatlah sifat dan karakternya.”